Kelainan Sebabkan Kematian Bayi
Kembar
dr Putri Mirani Sp.OG (K) – RSMH
Palembang
Sama dengan yang
dialami pasangan artis Iris Bella dan Amarzoni, yang bayi kembarnya meninggal
saat dalam kandungan, salah satu pasangan warga Palembang, juga mengalaminya.
Hal itu dicertikan sang suami, Eko Prasetio.
Kedua bayi
kembar, jenis kelamin perempuannya meninggal saat usia kandungan masuk 7
bulan. Diungkapkannya, tidak ada gejala apapun yang dirasakan istrinya,
kehamilan seperti normal seperti biasa. "Katahuan meninggal ketika cek
kandungan. Disitu kami terkejut, kata dokter sudah tiga hari meninggal,"
cerita Eko.
Ada banyak macam kelainan kehamilan kembar yang
bisa menyebabkan kematian bayi kembar. Namun yang paling sering adalah Twin
to Twin Transfusion Syndrome (TTTS). Ini adalah komplikasi kehamilan
pada janin kembar identik atau kembar satu telur. Pada TTTS, terjadi ketidak seimbangan
aliran darah diantara janin yang berbagi satu plasenta.
Pada TTTS ini
bayi bersaing mendapatkan asupan makanan, kemudian salah satu ada yang menjadi
pendonor makanan bagi bayi yang satunya. Bisa dikatakan satu bayi menjadi
pelantara makanan untuk bayi lainnya, karena ada pembuluh darah yang terhubung
keduanya
Akibatnya, salah
salah satu bayi yang menjadi pendonor kekurangan makanan, sehingga cendrung
lebih kecil, dan sering terjadi kematian pada tahap kehmilan sudah berat.
"Ketika salah satu ada yang meninggal akan menggangu bayi satunya, juga
bisa meninggal
Pada bayi TTTS tentu memerlukan penangan khusus.
"Pada tahap awal dilakukan opserpasi, kalau ditemukan sejak awal bisa
dilakukan interpensin, dengan cara pembuluh darah penghung bayi di putus, tapi
itu di awal kehamilan. Atau kalau memang hamil besar, dan membahayakan bayi dan
ibunya, ya terpaksa bayinya dilahirkan.
Memang tidak tidak ada gejala terasa oleh ibu,
ketika bayi sudah meninggal, apalagi kalau bayi yang meninggal cuma satu, kan
satunya masih bisa dirasakan, bergerak. "Untuk mengetahui benar-benar
meninggal memang saat melakukan pemeriksaan.
TTTS tidak dapat
terjadi pada kehamilan kembar tidak identik, yaitu kehamilan kembar dengan
masing-masin janin memiliki satu plasenta atau ari-ari.
"Tapi pada
kembar dua plasenta ada yang namanya kelaian diskordan twin. Jadi bayi kembar
yang berbeda berat badannya.
Pada kasus bayi
kembar tidak identik, misalkan ada salah satu bayi meninggal, maka tidak
mengganggu bayi yang satunnya, berbeda dengan TTTS. "Bahkan ada yang salah
satu bayi kembarnya meninggal dibiarkan saja, dia akan menhilang daengan
sendirinya
( Humas RSMH )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar