Minggu, 28 Juni 2020

Cuaca Ekstrem Timbulkan Selesma


Cuaca Ekstrem Timbulkan Selesma
Narasumber: dr. FifiSofiah. Sp.A (RSMH Palembang)


Bahaya terjadi cuaca ektrem seperti panas, namun tiba-tiba hujan menjadi salah satu penyebab anak rentan terjangkit selesma atau di sebut juga common cold.

Selesma atau common cold rentan terjadi saat cuaca ektrem seperti sekarang. Umumnya menyerang pada balita atau anak dengan usia di bawah lima tahun. “Bila terjadi pada anak dibawah usia dua tahun, selesma bisa menimbulkan komplikasi yang berat. Penyakit ini sering ditandai pilek, hidung tersumbat, batuk, terkadang sertai nyeri otot sehingga anak yang mengalami tampak lesu. Dia menerangkan, selesma merupakan iritasi atau peradangan dari selaput lender hidung akibat infeksi terhadap sesuatu virus atau bakteri.

Selaput lendir yang meradang memproduksi lebih banyak lender dan mengembang, sehingga hidung menjadi tersumbat dan bernapas pun akan menjadi sulit. “Penyebabnya memang ada virus tertentu, tapi tidak membahayakan selayaknya virus pada influenza seperti flu burung atau flu babi. Faktor lain dapat juga alergi dari apa yang terhirup oleh sang anak seperti debu atau dari perubahan cuaca.

Selesma berbeda dengan influenza.Untuk influenza komplikasinya lebih berat, penyakitnya lebih serius, sedangkan selesma lebih ringan.Pada usia anak-anak, selesma bisa terjadi sampai satu kali dalam dua bulan. “Untuk pengobatan selesma bisa melalui pemberian obat sitomatik seperti pemberian obat penurun panas dan pereda pilek, disertai dengan makan gizi seimbang, minum dan istirahat yang cukup, hal ini sudah bisa memulihkan. Sehingga tidak perlu antibiotic.

Yang perlu diwaspadai, bila selesma tersebut menyerang anak-anak yang memiliki penyakit kronis, seperti penderita asma, anak dengan diabetes, atau anak dengan kelainan persyarafan. “Ini akan berisiko lebih berat karena daya tahan tubuhnya tidak seperti anak yang sehat, sehingga orang tua harus memberikan perlindungan lebih kepada anaknya. Dengan pemberian vaksin, atau memproteksi sang anak dari pencetus selesma tersebut.

 (Doc.Humas RSMH)

 

Sabtu, 27 Juni 2020

Persiapan “New Normal” Dalam Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga


Persiapan “New Normal”
Dalam Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga


Narasumber: Ekwanto.SE.Ak.MM

Hal yang menyedihkan bahwa kehidupan kita masih belum terbebaskan dari pandemic covid-19, begitu banyak hal yang harus di batasi agar kita tidak tertular, menularkan atau menyebabkan penularan virus ini. Banyak aspek kehidupan yang terpengaruh mulai dari kesehatan, keuangan, sosial, pendidikan bahkan keagamaan. Tapi  bagaimanapun hidup harus terus berlangsung, dan kualitas hidup harus tetap diperjuangkan.

Masalah Keuangansecara umum malah berdampak lebih luas dibanding masalah kesehatan. Dan bagaimanakah kita mengatur keuangan rumah tangga  agar kita dapat mempertahankan kualitas hidup menghadapi Era New Normal?. 

Meningkatkan penghasilan atau mencari penghasilan tambahan merupakan jawaban yang paling mujarab tapi itu jawaban naif. Karena penurunan pendapatan itulah masalah utamanya, sulit sekali membuat masalah utama menjadi solusi.Mungkin langkah-langkah yang dapat kita upayakan diluar pendapatan adalah sebagai berikut : 

1.    Cari Tahu titik – titik  Pemborosan

Menyelamatkan keuangan salah satunya  adalah mencari tahu titik-titik pemborosan, Misalnya : Biaya Hobi, Menu makan yang berlebihan, menghabiskan terlalu banyak uang untuk pakaian, belanja online yang tidak perlu. Setelah mengetahui titik-titik perborosan yang memakan sebagian besar penghasilan, kita dapat mengevaluasi apakah aktivitas-aktivitas ini dapat di pangkas. Catat berapa rupiah yang dapat di pangkas

2.    Biasakan aktivitas berhemat

Banyak aktivitas berhemat yang kita lakukan di masa PSBB yang perlu di pertahankan, misalnya : membawa bekal makanan dari rumah, mengurangi beli makanan siap saji, mengurangi keluar rumah, berkurangnya biaya rekreasi dan transportasi, catat berapa rupiah yang dapat di hemat

3.    Aware terhadap peningkatan biaya masa pandemic.
 
Dimasa pandemic ada beberapa biaya yang pasti bertambah seperti listrik, Quota internet, belanja obat atau supplement penambahan daya tahan serta APD. Kenali pertambahan biaya ini, catat penambahan yang harus terjadi dan anggarkan, yang sumbernya harus berasal dari pengurangan biaya yang lain.
4.    Rubah Porsi Anggaran

Dari point-point sebelumnya, kita memahami bahwa banyak anggaran belanja yang bergeser di masa ini, Ada biaya yang bertambah dan banyak potensi biaya yang bisa di kurangi. Selanjutnya kita Perlu menyusun anggaran  pendapatan dan Belanja bulanan.  Mutlak bahwa pengurangan Belanja harus lebih besar daripada berkurangnya pendapatan.

5.    Dana Emergensi

Sisihkanlah sisa anggaran bulanan untuk dana emergensi walaupun anda sudah  punya BPJS atau jaminan tenaga kerja, tabungan masa depan, asuransi dan lain-lain.   Dana emergensi ini sangat penting dimasa pandemi ini dan sifatnya harus mudah di cairkan, silakan search  artikel artikel tentang keuangan di masa covid, saya yakin banyak narasumber yang setuju pentingnya menyiapkan Dana Emergensi ini. Selanjutnya tetapkanlah hal-hal yang anda nilai sebagai kondisi emergensi, tapi bukan berarti setiap kebutuhan belanja yang tidak ada di anggaran bulanan dianggap kebutuhan emergensi, ya!. Dana emergensi yang harus tersedia adalah sekitar 3 sd 4 kali kebutuhan bulanan kita.

6.    Kurangi  Aset mewah yang merupakan utang

Anda pasti pernah membaca  jokedimasa covid tentang orang yang meminta minta bantuan dimedsos karena perhasilannya berkurang dari 20 juta perbulan menjadi 10juta perbulan, ternyata cicilan utangnya lebih dari 10 juta perbulan. Bisa jadi kejadian itu ada, dan bisa jadi itu terjadi pada diri kita walau mungkin tidak se-ekstreem joke tersebut.
Pertimbangkanlah utk mengurangi asset mewah yang merupakan utang kita, terutama aset-asetkonsumtif yang nilainya menurun.Misalnya mobil.  Kurangi beban kewajiban mencicil utang anda, misalnya dengan mengganti dengan mobil yang lebih murah, sehingga utang anda lunas atau berkurang. Dan pastinya ini juga mengurangi biaya BBM dan biaya perawatan mobil.

7.    Gunakan kartu kredit, cicilan tanpa bunga dan uang digital secara hati-hati

Pembayaran dengan kartu kredit, atau cicilan tanpa bunga atau pembayaran dengan uang digital sangat di anjurkan karena selain mengurangi menggunakan tunai yang beresiko kontak dengan virus, juga memberikan waktu untuk pengeluaran kas  ( yang berarti penambahan dana emergensi), juga sering kali memberikan banyak bonus dan diskon. Perlakukanlah point –point ( fiesta point, point Tokopedia, point Ovo dll) yang anda peroleh dari sini sebagai uang anda, jangan di foya-foyakan, tukarkanlah untuk barang-barang yang anda benar-benar perlukan dan yang mengkonsumsi point serendah mungkin. Ingat berbelanjalah sesuai anggaran yang anda susun. Window Shoping sangat sering menjadi shoping beneran yang tidak perlu.

8.    Tetaplah sedekah.

Ini mungkin tidak ada dalam pelajaran-pelajaran Ekonomi. Tapi yakin deh… tetaplah sedekah, berbagi dan menolong orang lain. Dengan sedekah, anda membuka,membersihkan, sekaligus membuka  pintu rezeki.  Pintu rezeki orang lain dan pintu rezeki anda. Yakin dan buktikan ,Insya Allah.

(Doc.Humas RSMH)


Rabu, 24 Juni 2020

Stres dapat Timbulkan Gigi Ngilu


Stres dapat Timbulkan Gigi Ngilu
Narasumber: Drg. Budi AsriKawuryani, MM (RSMH Palembang)

Adakalanya kita merasakan gigi ngilu, terutama setelah makan makanan yang panas atau makanan dingin. Malah juga, rasa ngilu muncul secara tiba-tiba tanpa ada pemicunya. Meski gigi ngilu ini kadang hilang, kadang datang, ada baiknya jika kita mewaspadai hal apa saja yang menyebabkan ngilu gigi itu menyerang.

Struktur gigi terdiri dari Kalsium dan Fosfat. Kalsium terdapat dalam lapisan gigi Hydroxy Apatitatau rumus kimianya, Ca10(PO4)6 OH2. Apabila mulut dalam suasana asam, maka dalam rongga mulut akan terjadi reaksi kimia disebut proses demineralisasi, dimana Gugus yang mengandung Ca (Kalsium), Fosfat (PO4), dan gugus OH, akan terlepas (hilang). “Inilah yang menyebabkan gigi menjadi ngilu.

Maka dari itu, hindarilah suasana asam dalam mulut. Suasana asam dapat timbul oleh banyak hal. Salah satunya ketika kita stress. Saat banyak pikiran, tubuh akan mudah menghasilkan asam dan air ludah akan mengental dengan pH asam yang naik. Seperti ketika kita gugup akan presentasi, tiba-tiba saja mulut menjadi kering dan terasa asam.

Suasana asam akibat stress ini dapat dinetralkan, dengan banyak minum air putih.
Selain menghindari stress, kurangi juga makan dan minum yang mengandung asam. Seperti minuman bersoda yang paling tinggi derajat keasamamnya, serta rokok. Sementara untuk cuko pempek,  yang disebut-sebut menjadi penyebab kerusakan gigi, jika cuko tersebut menggunakana sam Jawa maka tidak apa-apa. Lain halnya bila memakai cuka makan, yang diproduksi secara kimiawi.
Apabila gigi sudah terlanjur ngilu, maka pengobatan secara medis dilakukan dengan mengendalikan gugus OH dengan melakukan aplikasi Fluoride, sehingga Email gigi menjadi Fluoro Apatit Ca10 (PO4)6 F2.

Selain aplikasi Fluor ( yg dilakukan di klinik/RS) fluor juga di dapat dengan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung Fluor. Seperti minum teh, makan ikan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, susu dll. Jenis ikan yang paling banyak kandungan Fluor yaitu Ikan Teri. “Terakhir bila diperlukan, obat tetes atau tablet yang diminum untuk menutupi kekurangan Fluor tadi.

Hanya saja, mengonsumsi obat-obatan yang mengandung Fluor tidak disarankan, sebab di sekeliling kita sangat banyak makanan kaya unsur Fluor. Selain ikan yang sangat kaya, air minum yang kita minum sehari-hari, itu juga banyak mengandung Fluor. Begitu pula dengan pasta gigi yang kini diproduksi dengan kandungan Fluor yang sudahmencukupi.

Kalau kelebihan Fluor juga t idak baik. Selain akan merusak ginjal juga menimbulkan bercak-bercak putih di gigi. Sebaiknya kita hanya mengonsumsi 1 ppm (partpermilion) Fluor saja perhari. Nah, untuk mengetahui kesehatan gigi secara berkala, sangat dianjurkan bagi kita untuk memeriksakan gigi kedokter minimal tiga atau enam bulan sekali.
Jangan sampai dibiarkan gigi yang sedang mengalami Demi neralisasi seperti kekurangan Kalsium, Fosfat, dan lain-lain, karena akan mudah nyeri hingga berlubang.

 (*/Doc Humas RSMH)

RAPID TEST COVID-19, SEBERAPA AKURAT?

  RAPID TEST COVID-19,    SEBERAPA AKURAT? (Dr. Eny Rahmawati, MSc, SpPK (K) Menghadapi wabah Covid-19 yang semakin merajalela ini, penegaka...