Dalam Pengelolaan
Keuangan Rumah Tangga
Narasumber: Ekwanto.SE.Ak.MM
Hal yang menyedihkan bahwa
kehidupan kita masih belum terbebaskan dari pandemic covid-19, begitu banyak
hal yang harus di batasi agar kita tidak tertular, menularkan atau menyebabkan
penularan virus ini. Banyak aspek kehidupan yang terpengaruh mulai dari kesehatan,
keuangan, sosial, pendidikan bahkan keagamaan. Tapi bagaimanapun hidup harus terus berlangsung,
dan kualitas hidup harus tetap diperjuangkan.
Masalah Keuangansecara umum
malah berdampak lebih luas dibanding masalah kesehatan. Dan bagaimanakah kita
mengatur keuangan rumah tangga agar kita
dapat mempertahankan kualitas hidup menghadapi Era New Normal?.
Meningkatkan penghasilan
atau mencari penghasilan tambahan merupakan jawaban yang paling mujarab tapi itu
jawaban naif. Karena penurunan pendapatan itulah masalah utamanya, sulit sekali
membuat masalah utama menjadi solusi.Mungkin langkah-langkah yang dapat kita
upayakan diluar pendapatan adalah sebagai berikut :
1. Cari Tahu titik – titik
Pemborosan
Menyelamatkan keuangan salah satunya adalah mencari tahu titik-titik pemborosan, Misalnya
: Biaya Hobi, Menu makan yang berlebihan, menghabiskan terlalu banyak uang
untuk pakaian, belanja online yang tidak perlu. Setelah mengetahui titik-titik
perborosan yang memakan sebagian besar penghasilan, kita dapat mengevaluasi
apakah aktivitas-aktivitas ini dapat di pangkas. Catat berapa rupiah yang dapat
di pangkas
2.
Biasakan
aktivitas berhemat
Banyak
aktivitas berhemat yang kita lakukan di masa PSBB yang perlu di pertahankan,
misalnya : membawa bekal makanan dari rumah, mengurangi beli makanan siap saji,
mengurangi keluar rumah, berkurangnya biaya rekreasi dan transportasi, catat
berapa rupiah yang dapat di hemat
3. Aware terhadap peningkatan biaya masa
pandemic.
Dimasa
pandemic ada beberapa biaya yang pasti bertambah seperti listrik, Quota
internet, belanja obat atau supplement penambahan daya tahan serta APD. Kenali pertambahan
biaya ini, catat penambahan yang harus terjadi dan anggarkan, yang sumbernya harus
berasal dari pengurangan biaya yang lain.
4. Rubah Porsi Anggaran
Dari
point-point sebelumnya, kita memahami bahwa banyak anggaran belanja yang
bergeser di masa ini, Ada biaya yang bertambah dan banyak potensi biaya yang
bisa di kurangi. Selanjutnya kita Perlu menyusun anggaran pendapatan dan Belanja bulanan. Mutlak bahwa pengurangan Belanja harus lebih
besar daripada berkurangnya pendapatan.
5. Dana Emergensi
Sisihkanlah
sisa anggaran bulanan untuk dana emergensi walaupun anda sudah punya BPJS atau jaminan tenaga kerja,
tabungan masa depan, asuransi dan lain-lain.
Dana emergensi ini sangat penting dimasa pandemi ini dan sifatnya harus
mudah di cairkan, silakan search artikel
artikel tentang keuangan di masa covid, saya yakin banyak narasumber yang setuju
pentingnya menyiapkan Dana Emergensi ini. Selanjutnya tetapkanlah hal-hal yang
anda nilai sebagai kondisi emergensi, tapi bukan berarti setiap kebutuhan
belanja yang tidak ada di anggaran bulanan dianggap kebutuhan emergensi, ya!.
Dana emergensi yang harus tersedia adalah sekitar 3 sd 4 kali kebutuhan bulanan
kita.
6. Kurangi
Aset mewah yang merupakan utang
Anda
pasti pernah membaca jokedimasa covid tentang
orang yang meminta minta bantuan dimedsos karena perhasilannya berkurang dari
20 juta perbulan menjadi 10juta perbulan, ternyata cicilan utangnya lebih dari
10 juta perbulan. Bisa jadi kejadian itu ada, dan bisa jadi itu terjadi pada
diri kita walau mungkin tidak se-ekstreem joke tersebut.
Pertimbangkanlah
utk mengurangi asset mewah yang merupakan utang kita, terutama aset-asetkonsumtif
yang nilainya menurun.Misalnya mobil.
Kurangi beban kewajiban mencicil utang anda, misalnya dengan mengganti
dengan mobil yang lebih murah, sehingga utang anda lunas atau berkurang. Dan
pastinya ini juga mengurangi biaya BBM dan biaya perawatan mobil.
7. Gunakan kartu kredit, cicilan tanpa
bunga dan uang digital secara hati-hati
Pembayaran
dengan kartu kredit, atau cicilan tanpa bunga atau pembayaran dengan uang
digital sangat di anjurkan karena selain mengurangi menggunakan tunai yang beresiko
kontak dengan virus, juga memberikan waktu untuk pengeluaran kas ( yang berarti penambahan dana emergensi),
juga sering kali memberikan banyak bonus dan diskon. Perlakukanlah point –point
( fiesta point, point Tokopedia, point Ovo dll) yang anda peroleh dari sini
sebagai uang anda, jangan di foya-foyakan, tukarkanlah untuk barang-barang yang
anda benar-benar perlukan dan yang mengkonsumsi point serendah mungkin. Ingat
berbelanjalah sesuai anggaran yang anda susun. Window Shoping sangat sering
menjadi shoping beneran yang tidak perlu.
8. Tetaplah sedekah.
Ini
mungkin tidak ada dalam pelajaran-pelajaran Ekonomi. Tapi yakin deh… tetaplah
sedekah, berbagi dan menolong orang lain. Dengan sedekah, anda membuka,membersihkan,
sekaligus membuka pintu rezeki. Pintu rezeki orang lain dan pintu rezeki
anda. Yakin dan buktikan ,Insya Allah.
(Doc.Humas
RSMH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar