Sabtu, 27 Juni 2020

Persiapan “New Normal” Dalam Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga


Persiapan “New Normal”
Dalam Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga


Narasumber: Ekwanto.SE.Ak.MM

Hal yang menyedihkan bahwa kehidupan kita masih belum terbebaskan dari pandemic covid-19, begitu banyak hal yang harus di batasi agar kita tidak tertular, menularkan atau menyebabkan penularan virus ini. Banyak aspek kehidupan yang terpengaruh mulai dari kesehatan, keuangan, sosial, pendidikan bahkan keagamaan. Tapi  bagaimanapun hidup harus terus berlangsung, dan kualitas hidup harus tetap diperjuangkan.

Masalah Keuangansecara umum malah berdampak lebih luas dibanding masalah kesehatan. Dan bagaimanakah kita mengatur keuangan rumah tangga  agar kita dapat mempertahankan kualitas hidup menghadapi Era New Normal?. 

Meningkatkan penghasilan atau mencari penghasilan tambahan merupakan jawaban yang paling mujarab tapi itu jawaban naif. Karena penurunan pendapatan itulah masalah utamanya, sulit sekali membuat masalah utama menjadi solusi.Mungkin langkah-langkah yang dapat kita upayakan diluar pendapatan adalah sebagai berikut : 

1.    Cari Tahu titik – titik  Pemborosan

Menyelamatkan keuangan salah satunya  adalah mencari tahu titik-titik pemborosan, Misalnya : Biaya Hobi, Menu makan yang berlebihan, menghabiskan terlalu banyak uang untuk pakaian, belanja online yang tidak perlu. Setelah mengetahui titik-titik perborosan yang memakan sebagian besar penghasilan, kita dapat mengevaluasi apakah aktivitas-aktivitas ini dapat di pangkas. Catat berapa rupiah yang dapat di pangkas

2.    Biasakan aktivitas berhemat

Banyak aktivitas berhemat yang kita lakukan di masa PSBB yang perlu di pertahankan, misalnya : membawa bekal makanan dari rumah, mengurangi beli makanan siap saji, mengurangi keluar rumah, berkurangnya biaya rekreasi dan transportasi, catat berapa rupiah yang dapat di hemat

3.    Aware terhadap peningkatan biaya masa pandemic.
 
Dimasa pandemic ada beberapa biaya yang pasti bertambah seperti listrik, Quota internet, belanja obat atau supplement penambahan daya tahan serta APD. Kenali pertambahan biaya ini, catat penambahan yang harus terjadi dan anggarkan, yang sumbernya harus berasal dari pengurangan biaya yang lain.
4.    Rubah Porsi Anggaran

Dari point-point sebelumnya, kita memahami bahwa banyak anggaran belanja yang bergeser di masa ini, Ada biaya yang bertambah dan banyak potensi biaya yang bisa di kurangi. Selanjutnya kita Perlu menyusun anggaran  pendapatan dan Belanja bulanan.  Mutlak bahwa pengurangan Belanja harus lebih besar daripada berkurangnya pendapatan.

5.    Dana Emergensi

Sisihkanlah sisa anggaran bulanan untuk dana emergensi walaupun anda sudah  punya BPJS atau jaminan tenaga kerja, tabungan masa depan, asuransi dan lain-lain.   Dana emergensi ini sangat penting dimasa pandemi ini dan sifatnya harus mudah di cairkan, silakan search  artikel artikel tentang keuangan di masa covid, saya yakin banyak narasumber yang setuju pentingnya menyiapkan Dana Emergensi ini. Selanjutnya tetapkanlah hal-hal yang anda nilai sebagai kondisi emergensi, tapi bukan berarti setiap kebutuhan belanja yang tidak ada di anggaran bulanan dianggap kebutuhan emergensi, ya!. Dana emergensi yang harus tersedia adalah sekitar 3 sd 4 kali kebutuhan bulanan kita.

6.    Kurangi  Aset mewah yang merupakan utang

Anda pasti pernah membaca  jokedimasa covid tentang orang yang meminta minta bantuan dimedsos karena perhasilannya berkurang dari 20 juta perbulan menjadi 10juta perbulan, ternyata cicilan utangnya lebih dari 10 juta perbulan. Bisa jadi kejadian itu ada, dan bisa jadi itu terjadi pada diri kita walau mungkin tidak se-ekstreem joke tersebut.
Pertimbangkanlah utk mengurangi asset mewah yang merupakan utang kita, terutama aset-asetkonsumtif yang nilainya menurun.Misalnya mobil.  Kurangi beban kewajiban mencicil utang anda, misalnya dengan mengganti dengan mobil yang lebih murah, sehingga utang anda lunas atau berkurang. Dan pastinya ini juga mengurangi biaya BBM dan biaya perawatan mobil.

7.    Gunakan kartu kredit, cicilan tanpa bunga dan uang digital secara hati-hati

Pembayaran dengan kartu kredit, atau cicilan tanpa bunga atau pembayaran dengan uang digital sangat di anjurkan karena selain mengurangi menggunakan tunai yang beresiko kontak dengan virus, juga memberikan waktu untuk pengeluaran kas  ( yang berarti penambahan dana emergensi), juga sering kali memberikan banyak bonus dan diskon. Perlakukanlah point –point ( fiesta point, point Tokopedia, point Ovo dll) yang anda peroleh dari sini sebagai uang anda, jangan di foya-foyakan, tukarkanlah untuk barang-barang yang anda benar-benar perlukan dan yang mengkonsumsi point serendah mungkin. Ingat berbelanjalah sesuai anggaran yang anda susun. Window Shoping sangat sering menjadi shoping beneran yang tidak perlu.

8.    Tetaplah sedekah.

Ini mungkin tidak ada dalam pelajaran-pelajaran Ekonomi. Tapi yakin deh… tetaplah sedekah, berbagi dan menolong orang lain. Dengan sedekah, anda membuka,membersihkan, sekaligus membuka  pintu rezeki.  Pintu rezeki orang lain dan pintu rezeki anda. Yakin dan buktikan ,Insya Allah.

(Doc.Humas RSMH)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RAPID TEST COVID-19, SEBERAPA AKURAT?

  RAPID TEST COVID-19,    SEBERAPA AKURAT? (Dr. Eny Rahmawati, MSc, SpPK (K) Menghadapi wabah Covid-19 yang semakin merajalela ini, penegaka...