Selasa, 16 Juni 2020

SCOLIOSIS




SCOLIOSIS

(Dr. dr. Rendra Leonas, SpOT(K) Spine., M.H.Kes., MARS)
RSMH Palembang




DEFINISI
Kata skoliosis berasal dari bahasa Yunani skolios yang berarti bengkok, dimana tulang belakang mengalami perubahan bentuk secara 3 demensional yang ditandai oleh lengkungan tulang belakang  ke lateral  pada bidang coronal dengan atau tanpa rotasi tulang pada bidang axial dan hyphokyphosis pada level vertebra thoracal.

GEJALA KLINIS
Deformity adalah gejala yang biasanya tampak : jelas tampak condong belakang atau tulang rusuk punuk di kurva toraks, dan penonjolan asimetris dari satu pinggul dalam kurva thoracolumbar. Kadang-kadang keseimbangan kurva terlewati tanpa diketahui sampai dewasa tampak dengan gejala sakit punggung. Dimana program skrining sekolah dilakukan, anak-anak akan disebut dengan deformity yang sangat minor. Nyeri adalah keluhan langka dan harus perlu di waspadai oleh dokter untuk kemungkinan adanya tumor saraf dan perlunya MRI. Scoliosis pada anak-anak adalah sebuah bentuk deformity tanpa rasa nyeri.

Mungkin adanya riwayat keluarga scoliosis atau catatan beberapa kelainan selama kehamilan atau persalinan, developmental milestones awal harus diperhatikan. Rongga dada harus benar-benar terexpose dan pasien diteliti dari depan, belakang dan sisi samping. Pigmentasi kulit dan anomali kongenital seperti sakralis dimples atau gumpalan rambut yang juga.

TREATMENT
Terdapat 3 pilihan dasar terapi untuk Adolescent Idhiophatic Scoliosis :
1.        Observation
2.        Non-operative treatment dengan observation
3.        Surgical Intervention


Jadi bsia di ambil kesimpulan bahwa Scoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang secara 3 dimensi yang penyebabnya hampir 80% tidak diketahui, insidensinya banyak pada gender perempuan dan ditemukan pada usia remaja. Secara klinis akan mengalami progresifitas curve setelah 2 tahun menarche (menstruasi pertama kali) karena merupakan usia growth spur. 


Sehingga diperlukannya scoliosis screening disekolah pada usia 12 - 14 tahun atau pada kelas 6 – 7. Dalam penanganan scoliosis memerlukan multi disiplin ilmu dan tergantung pada waktu penderita datang ke klinik dengan kriteria besarnya curve, usia dan penyebabnya. Dalam hal penanganannya bisa dilakukan observasi, bracing dan operatif. Adapun tujuannya secara umum untuk menghentikan progresifitas curve dan balance trunk pada bidang sagital dan koronal.  

( Doc Humas RSMH) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RAPID TEST COVID-19, SEBERAPA AKURAT?

  RAPID TEST COVID-19,    SEBERAPA AKURAT? (Dr. Eny Rahmawati, MSc, SpPK (K) Menghadapi wabah Covid-19 yang semakin merajalela ini, penegaka...